Kamis, 12 Desember 2019
Cilegon - Ada yang tak biasa di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kota Cilegon, Banten. Lokasi yang dulunya tambang pasir itu disulap bak istana di kisah dongeng.
Terletak di perbatasan Serang-Cilegon, tepatnya di Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, bekas galian C kini didandani dengan arsitektur khas bangunan kerajaan. Padahal, sang pemilik lahan awalnya tak menyadari gumpalan tanah bekas galian itu berbentuk seperti istana.
Oleh pemilik lahan, Bachtera Surya, tanah dengan tinggi sekitar 50 meter tersebut dulunya merupakan korban keganasan alat berat. Namun, saat diperhatikan lahan itu mirip sebuah bangunan.
Alhasil, si empunya tanah berniat menjadikan lahan itu sebagai tempat rekreasi baru bagi warga Cilegon dan sekitarnya. Bachtera awalnya tak berniat menjadikan lahan seluas 20 hektar itu sebagai tempat rekreasi.
"Kalau konsepnya ya seperti alami saja begitu, jalan saja, karena kita mengerjakannya sambil berjalan," kata Bachtera pada detikTravel, Kamis lalu (22/11/2018).
Bangunan dasar mirip istana kemudian ia bangun perlahan, dipercantik layaknya istana sungguhan. Konsepnya pun tanpa perencanaan layaknya sebuah bangunan megah yang mesti dikonsep baru kemudian dibangun.
Semua berjalan begitu saja, kata Bachtera, sesekali ia naik ke atas untuk melihat keseluruhan bangunan. Dengan begitu, ia mendapat inspirasi.
"Nggak ada perencanaan apa-apa, seperti kolam renang, kalau malam saya naik ke atas, tangan saja main, saya panggil tukangnya ini kayak begini, ya jadinya seperti ini. Nggak ada konsultan, sendiri aja," tuturnya.
Selain istana, beberapa tempat juga akan dibangun seperti kolam renang, taman burung, taman buah, dan taman bunga. Tak ketinggalan wisata kuliner juga akan melengkapi tempat wisata yang oleh si empunya dinamakan Istana Taman Cadas.
"Rencananya ada 3 bukit untuk permainan juga seperti flying fox. Untuk kempingnya untuk familiy gathering," ucapnya. (rdy/fay)
Terletak di perbatasan Serang-Cilegon, tepatnya di Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, bekas galian C kini didandani dengan arsitektur khas bangunan kerajaan. Padahal, sang pemilik lahan awalnya tak menyadari gumpalan tanah bekas galian itu berbentuk seperti istana.
Oleh pemilik lahan, Bachtera Surya, tanah dengan tinggi sekitar 50 meter tersebut dulunya merupakan korban keganasan alat berat. Namun, saat diperhatikan lahan itu mirip sebuah bangunan.
Langsung jadi ajang selfie (M Iqbal/detikTravel)
|
"Kalau konsepnya ya seperti alami saja begitu, jalan saja, karena kita mengerjakannya sambil berjalan," kata Bachtera pada detikTravel, Kamis lalu (22/11/2018).
Bangunan dasar mirip istana kemudian ia bangun perlahan, dipercantik layaknya istana sungguhan. Konsepnya pun tanpa perencanaan layaknya sebuah bangunan megah yang mesti dikonsep baru kemudian dibangun.
Seperti di istana sungguhan (M Iqbal/detikTravel)
|
"Nggak ada perencanaan apa-apa, seperti kolam renang, kalau malam saya naik ke atas, tangan saja main, saya panggil tukangnya ini kayak begini, ya jadinya seperti ini. Nggak ada konsultan, sendiri aja," tuturnya.
Selain istana, beberapa tempat juga akan dibangun seperti kolam renang, taman burung, taman buah, dan taman bunga. Tak ketinggalan wisata kuliner juga akan melengkapi tempat wisata yang oleh si empunya dinamakan Istana Taman Cadas.
"Rencananya ada 3 bukit untuk permainan juga seperti flying fox. Untuk kempingnya untuk familiy gathering," ucapnya. (rdy/fay)
Sumber: https://travel.detik.com/